Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 16 Oktober 2014

Mangga yang matang sebentar lagi busuk

Dalam buku 10 jurus terlarang karangan Ipho Santosa terdapat kalimat yang sangat bagus. "Mangga yang matang sebentar lagi busuk". Maksud dari kalimat itu adalah kita dituntut untuk senantiasa memperbaiki diri. Orang yang merasa dirinya sudah baik, dan tidak mau menjadi lebih baik lagi, tidak akan berkembang. Padahal perubahan terus terjadi. Belum tentu keadaan besok sama dengan keadaan sekarang. Padahal semuanya akan berubah, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Orang yang tidak mau berubah akan ketinggalan dengan orang-orang disekitarnya yang senantiasa berubah lebih baik.
Dalam ajaran agama Islam juga diajarkan bahwa kita harus semakin baik dari hari ke hari. Orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah orang yang celaka, orang yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi, orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung.
Tidak ada orang yang ingin kehidupannya buruk. Pasti semua orang ingin kehidupannya baik menurut persepsinya masing-masing. Meskipun tidak jarang kehidupan yang baik disalah artikan. Akibatnya banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan dalam kehidupannya. Apalagi setiap manusia mempunyai nafsu.
Dalam menanggapi masalah kehidupan, setiap orang memang berbeda-beda. Tidak jarang orang yang menganggap bahwa kesulitan-kesulitan hidupnya sebagai ujian. Padahal kalau setiap masalah dianggap sebagai ujian, maka tidak akan selesai masalah itu. Karena selesai ujian yang lain akan segera datang selama ia masih hidup. Berbeda kalau seseorang dalam menghadapi masalah dalam kehidupannya dengan takdir Allah. Orang itu akan menganggap semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah dan dirinya tinggal menjalani. Apapun hasil akhir dari masalah tersebut, orang tersebut pasrah terhadap ketentuan Allah. Setelah berusaha tentunya.
Memang sangat penting memahami ilmu kehidupan. Apalagi tantangan zaman setiap hari semakin berat. Kalau kita tidak segera berubah, maka kita tidak akan lolos dalam seleksi tantangan itu. Tidak hanya berubah saja, tetapi juga cepat. Orang yang tidak cepat dalam berubah, akan tersingkir juga dengan orang lain yang cepat berubahnya. Jadi harus berubah dan cepat.
Berubah itu adalah berbeda dengan keadaan sebelumnya. Dalam konteks ini yang saya maksudkan adalah berubah menuju kehidupan yang lebih baik. Kalau sebelumnya ada sesuatu yang buruk, kebiasaan buru yang biasa kita kerjakan, maka mulai sekarang kita harus menghapusnya. Analogi sederhana air kotor dalam gelas. Jika gelas itu diisi air jernih terus-menerus, maka semakin lama air kotor dalam gelas tersebut akan tumpah, dan tergantikan dengan air jernih yang dialirkan ke gelas itu. Supaya gelas dapat teraliri air, posisinya harus lebih rendah dari sesuatu yang mengaliri. Kalau posisi gelas lebih tinggi, saya yakin air tidak bisa masuk kedalam gelas. Hati yang kotor bisa jernih dengan pengetahuan-pengetahuan yang baik. Untuk mendapatkan itu, seseorang harus merendahkan hatinya. Tidak boleh sombong. Karena menurut ilmu psikologi, orang yang tidak suka dengan lawan bicaranya, preconsious mind jiwanya akan menutup pengetahuan yang akan masuk kedalam unconsious mind. Jadi supaya pengetahuan masuk, maka rendah hati harus diutamakan. Maksud rendah hati disini adalah tidak merasa sudah baik, tetapi senantiasa ingin meraih sesuatu yang lebih baik. Kalau kita sudah merasa paling baik, kita akan sulit menerima pendapat dari orang lain. Akibatnya,kita tidak bisa mendapatkan kebaikan yang sebenarnya bisa kita dapatkan dari orang lain. Maka dari itu, Ipho Santosa menasihati, jadilah mangga yang masih muda, yang senantiasa mematangkan diri, karena mangga yang matang sebentar lagi busuk.

0 komentar:

Posting Komentar