Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Senin, 04 November 2019

SURAT ”CINTA” UNTUK PAK KETUA NU

Menyikapi riuh peta politik menjelang pemilihan kepal a daerah Kabupaten Malang, kami dari Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Malang merasa tergerak untuk ikut bersuara. Dalam beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan, kami merasa ada sejumlah hal yang patut jadi renungan sekaligus perhatian serius. Wabilkhusus terkait rencana majunya sejumlah kader NU.
Kami menyadari itu hak setiap warga, termasuk kader NU yang akan terlibat dalam politik praktis. Hanya, setahu kami,  NU sudah punya garis tegas di dalam khitah 1926. Apa itu? NU tidak akan pernah terlibat dalam politik praktis yang bersifat politik kekuasaan. Politik yang dipegang selalu politik kebangsaan. Persoalan ada kader NU yang terjun dalam politik praktis, silakan saja. Namun harus dibedakan antara kader NU sebagai pribadi atau sebagai lembaga. Nah, di sinilah yang menjadi persolaannya.
Berdasar hasil diskusi kami di internal ISNU Kabupaten Malang, kami menilai ada kader NU yang ”membawa-bawa” jam’iyah NU untuk masuk dalam politik praktis. Karena yang bersangkutan masih masuk di dalam struktur PC NU Kabupaten Malang. Indikasi menyeret organisasi NU ke dalam politik praktis itu bersamaan dengan secara resmi yang bersangkutan mendaftar sebagai calon bupati lewat partai. Sementara ”baju”pengurus organisasi NU masih melekat.
Dari sisi etis saja, ini kurang pas. Karena akan terjadi konflik kepentingan di internal kepengurusan. Tidak semua pengurus NU dalam satu pilihan politiknya. Lebih luas lagi, tidak semua kader, atau warga Nahdliyin punya pilihan sama. Ini yang perlu dipahami. Menurut kami langkah yang sudah diambil pengurus NU yang sudah mengambil tiket maju menjadi calon bupati perlu dikoreksi bersama.
Saran kami dari ISNU, silakan saja memilih jalur politik praktis dengan catatan jabatan struktural di NU harus dilepaskan dulu. Ini kami kira cara elegan demi kemaslahatan NU dan jamaah. Jangan seret-serta bendera NU untuk ikut dalam tarik-menarik kepentingan sesaat itu. Tugas NU masih terlalu berat, mengurusi dakwah dan ekonomi umat.
Salam dari kami, ISNU Kabupaten Malang.

( Hasil Diskusi Rutin, Pengurus Cabang ISNU Kabupaten Malang, Selasa 29 Oktober 2019)

0 komentar:

Posting Komentar